0 komentar

Fasty Family


Kalau boleh ingat, awal-awal aku blog-ing itu, aku bercerita tentang bagaimana BOLA (Sahabat-Sahabatku tersayang)
Nah… sekarang rasanya nggak adil kalau aku tidak bercerita keluarga Inti ku.

Okee kita mulai ya…

Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Jadi total isi rumah kami adalah 5 orang. Papa, Mama, adik laki-lakiku Fajri, dan Adik perempuanku, Farah.
Banyak cerita teruntai, tawa, serta tangis di rumah kami yang sederhana ini.
Banyak obrolan sederhana dan serius antara kami ber-5. Khususnya antara Aku, Papa, dan Mama. Maklum aku anak pertama, jadi mungkin untuk masalah serius, Mama dan Papa lebih banyak berdiskusi denganku disbanding kedua adikku yang masih kecil.

Oh ya, aku lupa, pasti kalian bingung kenapa di judul itu tertulis Fasty Family…?
Fasty Family adalah sebutan untuk keluarga inti ku
Fasty itu pencetusnya adalah Papa.
Fasty itu singkatan dari nama Mama dan Papa (bocoran: itu singkatan udah Papa buat dari jaman masih pacaran sama Mama lho.. hehe)

Kita lanjut yaa…
Hmmm… kadang-kadang kami juga mengsi waktu senggang yang mungkin agak sulit akhir-akhir ini karna kesibukan kami.
Ya! Kesibukan! Masing-masing dari kami sudah punya jadwal tersendiri dari senin sampai minggu. Boleh ya aku tulis. Hehee
Mulai dari….
Mama    : Rabu, Jumat, Sabtu , Ke salon untuk sekolah tata rias dan training.
Fajri    : Senin, Selasa, Kamis, Minggu, Latihan Badminton dan Sabtu Renang.
Farah  : Setiap Sabtu Latihan Renang.
Papa   : sudah pasti kerja hehe.
Aku    : ?? ada sih tapi tidak sesibuk mereka. Selasa dan Kamis aku Eskul English Club (tapi sekarang aku sudah kelas tiga, mungkin berhenti)

Itulah jadwal kegiatan Keluarga Fasty Family. Walaupun kami masing-masing punya kegiatan masing-masing dan sibuk, tapi pasti kami menyempatkan waktu untuk makan malam diluar atau jalan-jalan.
Dan pasti sama dengan kalian, seperti apapun keluarga kalian, kalian akan berpendapat bahwa hanya dengan keluarga lah, kalian bisa mencurahkan apapun. Sama sepertiku, terkadang aku merasa takut untuk bercerita sesuatu ke Mama apalagi Papa tapi, terkadang juga dengan mudah dan langsung aku berpikir bahwa hanya Mama dan Papa yang punya jawaban dan solusi untuk masalahku.
Aku juga kurang suka berlama-lama di luar rumah. Alasannya sih standard, kangen sama keusilan Mama, kangen ngeledekin Fajri, dan kangen berantem sama Farah #eh? (haha engga kok berantem kami Cuma berantem biasa, seperti Kakak dan Adik pada umumnya). Ya itulah aku dan cerita tentang keluargaku.
Cukup kali yaa ceritanya, sampai jumpa lagi.. J






I LOVE MY DEAREST FASTY FAMILY

0 komentar

Tugas Geografi SELESAI!!


Tulisan ini aku posting ke blog hanya untuk membingkainya agar tetap diingat kok, nggak ada maksud lain, apalagi pamer. Sekali lagi! Ini hanya untuk kenang-kenangan nanti ketika aku tidak ada di SMA lagi (sudah lulus).
Ini dia peta kami…




Dan Alhamdulillah kelompokku mendapatkan nilai 98 
Dan sepertinya kami kelompok yang mendapat nilai tertinggi dari banyak kelompok dari tiga kelas.
Alhamdulillah…..
Sekali lagi ini bukan untuk pamer, untuk sombong atau apapun. Aku hanya ingin mengenang hal-hal yang menyimpan arti kebersamaan dan kekompakan. Masalah nilai.. ini adalah kerja keras kami semua, kerja keras yang wajar dengan adanya pembayaran nilai yang mendekati SEMPURNA.
Terimakasih seluruh anggota kelompok.
Rini
Indah Destiyana
Dewi Hidayat
Maretha Handayani
Erry Ayu
Teti Nuraini
Dan Aku pastinya hehe.
Atas kebersamaan, kekompakan dan kerja keras kalian semua.
Dan Terimakasih banyak juga untuk Pak Heru, Guru Geografi kami, yang tidak sungkan memberikan nilai yang sesuai dengan kerja keras kami.. :) 
 

0 komentar

AKU SENANG HUJAN


  Hujan?” Hmm… terbayang sudah langit gelap mendung, air yang datang keroyokan seakan menyerbu kita dari langit. Jalanan basah, bahkan banjir. Pakian yang harusnya kering terjemur saat hujan turun, pakaian itu tidak kering bahkan kembali basah. 

Dan bisa juga terpikir, orang-orang di jakarta, pinggiran jakarta atau kota-kota besar lainnya, pasti benci hujan. Kenapa…?? Karena saat hujan turun deras, pasti jakarta banjir.. Dan macet. Para pengendara roda dua juga pasti kesal pada hujan, karena hujan mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan mereka dan juga motor mereka bisa mogok. 

Dari sekian banyak orang yang mengeluhkan kehadiran hujan, tahukah ada juga yang sangat senang apabila hujan datang?
Siapkah dia atau mereka…??

Mereka adalah yang bekerja menjadi ojek payung.
Tadi dengan jelas aku melihat anak-anak yang menjajakan payung mereka saat hujan deras turun. Mereka terlihat sangat senang hujan turun saat itu.
Mereka memayungi orang-orang, tapi mereka sendiri tampak basah kuyup.
Tidak takutkah mereka, kalau itu akan berdampak sakit untuk badan mereka…?
Tidak! Dari melihat mereka aku bisa merasakan bahwa kalau mereka bisa berteriak mereka akan bilang
“AKU SENANG HUJAN, SAAT HUJAN TIBA, MAKA REZEKI KU PUN AKAN DATANG”

Sungguh, betapa lirih hati ini melihat mereka, tak peduli Hujan sederas apapun, tak peduli mereka akan sakit, yang penting buat mereka adalah Hujan itu membawa rezeki untuknya dan keluarganya, dan saat itu juga mereka akan tersenyum senang.

Hujan memang tidak selamanya membuat kesal, saat musim panas pasti kita akan rindu padanya, dan betapa hebat tuhan, walaupun datangnya hujan seringkali membuat repot orang-orang, tapi saat hujan turun bisa dilihat betapa indah keadaan sekitar kita. Terimakasih tuhan atas semua karuniamu, termasuk Hujan.
Dan….
Terimaksih hujan karna kau bukan hanya datang sebagai dahaga musim panas, tapi kedatanganmu bisa membawa rejeki untuk orang-orang yang bekerja sebagai ojek payung… pokoknya
AKU SENANG HUJAN!


(Ini cerita yang ada di blogku yang lama hehe)

0 komentar

Letter for Pasukan air mata


Hey Kalian!!! Pasukan air mata!! Apa kabarnya kalian??



Apa kalian baik-baik saja?



Aku rasa kalian baik-baik saja!!



Apa?! Kalian penasaran dengan kabar boneka kalian?



Atau malah merindukan anak-anak boneka kalian?



Apa kalian rindu dengan mereka? Anak-anak boneka kalian?



Iya! Kalian rindu pada mereka ya?



Kalian ingin bertemu mereka?



Haha… benarkah seperti itu?



Kalian ingin anak-anak boneka itu slalu bersamamu, selalu berhubungan denganmu?



tidakkah kalian sadar Pasukan Air mata?



Kalian tidak lagi mudah mengambil anak-anak bonekamu itu seperti yang pernah kalian lakukan enam belas tahun lalu saat bonekamu itu sakit. Jangankan mengambil, bertemu saja mungkin kalian harus mengumpulkan keberanian terlebih dahulu. Anak boneka, yang pernah kalian ambil itu sudah besar sekarang. Sudah tidak sebodoh dulu, sudah mengerti bagaimana kalian selama ini memerlakukan ibunya, Boneka mu yang hanya bisa menunduk, menangis, menerima apapun yang kalian lakukan kepadanya.



Dan satulagi….



Boneka kalian yang dulu lemah, hanya bisa menunduk, menahan tangis, menerima semuanya, memendam rasa sakitnya atas perlakuan kalian juga, sudah berubah. Dia bukan lagi boneka yang lemah. Dia sudah menjelma menjadi sosok yang kuat!

Kalian sudah tidak lagi bisa menciptakan air mata kepedihan kepadanya. 

Karena, dia bukan hanya sudah menjadi sosok yang kuat tapi, dia sudah berhasil menjadikan anaknya menjadi sosok yang kuat. Dia sudah berhasil membuat anaknya mempunyai pola pikir yang matang. Dia berhasil membuat anak-anaknya itu percaya diri bisa berdiri sendiri





Kalian,….. Para pasukan air mata. Lebih baik kalian pendam saja dulu keinginan memeluk erat anak boneka kalian. Kalian singkirkan saja dulu keinginan bersama mereka. Karena bukan hanya boneka kalian yang akan memasang pengamanan yang kuat pada anak-anaknya agar tidak bisa dengan mudah kalian dekati, tapi anaknya sendiri pun akan dengan kuat memagari dirinya untuk menjaga sikap dengan kalian. 



Pasukan air mata…. 



Haruskah anak boneka itu membenci kalian seumur hidupnya?? 



Haruskah anak boneka itu mendendam kepada kalian seumur hidupnya? 



Kalau memang kalian tidak mau dibenci anak boneka itu seumur hidupnya, berhentilah bersikap begitu pada ibunya, boneka kalian. 



Sadarilah apa yang telah kalian perbuat pada ibunya, mintalah maaf secara tulus kepadanya. Karena sesungguhnya walaupun boneka kalian sudah berubah menjadi sosok yang kuat, dia tidak pernah menjadi sosok yang keras.....

0 komentar

Aneh (Jurnal dan Abesn itu kembali)


Aku masih ingat betul, tanggal 4 Agustus kemarin, hari pertama masuk sekolah setelah libur tiga hari menjelang ramadhan. Saat masuk aku dibuat kewalahan karena absen yang tertinggal pada hari sabtu di sekolah, TIDAK ADA! Aneh memang! Aku ingat saat aku kelas XI (Sebelas) dulu, sekertaris kelasku juga pernah tidak sengaja meninggalkan Absensi dan Jurnal di kelas, dan tidak hilang! Mengapa ini hilang? Tidak ada jejak sama sekali? Mati-matian aku mencarinya. Aku tidak peduli harus naik-turun tangga, lari-lari sana kemari, padahal saat itu aku sedang berpuasa, aku sama sekali tidak peduli! Yang aku pikirkan bagaimana cara bisa menemukan absen dan jurnal itu, atau paling tidak kalau memang tidak ketemu, aku bisa mendapatkannya yang baru. Saat itu juga aku sudah siap dimarahi bahkan dihukum oleh wali kelas ku. Ini adalah resiko yang harus aku terima karena kecerobohanku, tapi Alhamdulillah semua itu tidak terjadi. Wali kelasku hanya bertanya kebingungan bagaimana itu bisa terjadi? Aku jelaskan sejujur-jujurnya. Tidak lupa aku selipkan ‘Kata Maaf’ atas kecerobohanku.
Setelah itu aku menghadap beberapa guru sampai akhirnya mendapatkan, buku Jurnal. Ya! Walaupun hanya Jurnal yang aku dapat, karena persediaan buku absen sudah habis, tidak apa-apa hanya jurnal yang ku dapat, itu masih lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Kekagetan ku memuncak saat aku bertanya
“Kapan Pak, saya dapet absen itu?” Tanyaku pada Pak Ayub.
“Nanti pesen dulu” Jawabnya
“Paling lama kapan, Pak?” Tanyaku lagi.
“Ya paling satu semester” Jawabnya.

APA?! Satu semester, ini baru bulan Agustus, empat bulan  lagi baru aku dapatkan absen?! Lama bangetttt!!!! Gerutuku kaget.
Sudahlah…. Syukuri saja ini dulu, lagi pula aku harus masuk kelas. Aku sudah ketinggalan pelajaran Sejarah. Aku pun masuk kelas. Aku masuk kelas dengan perasaan belum seutuhnya lega. Aku dan Indah teman sebangkuku sekaligus partnerku sebagai sekertaris, harus memutar otak bagaimana kita dapat absen. Aku dan Indah sempat ada Ide untuk beli absen di toko buku atau apalah. Tapi ternyata absen itu tidak ada disana. Tapi bukan berarti aku kehilangan akal, aku pun membuat absen di Microsoft Excel. Itu pun sudah jadi.
Selesai!!! Tugasku jadi sekertaris sudah tidak lagi sangat berat. Aku sudah punya absen darurat  hehe.
Besok harinya….. Bel tanda masuk sudah berdering, tapi aku belum mengambil box file. Aku dan Indah pun kebawah, keruangan wali kelasku untuk mengambil box berisi jurnal dan perlengkapan kelas kami.
Sesampainya dikelas…. Aku dan Indah dikejutkan dengan ada nya Jurnal dan Absen kami yang dulu. Jurnal dan Absen Yang membuatku hampir gila, karena kehilangannya!!! Absen dan Jurnal itu ada di mejaku! Aku dan Indah terkejut luar biasa!
“Erry, ini kok ada dari mana?” tanyaku kaget.
“Nggak tau, Fy. Tadi ada yang anterin ini” jawab Erry
“Ah? Siapa?” tanyaku bingung
“Engga tau!” jawab Erry.
Aku memegang absen dan jurnal itu dengan bingung. Entah harus bagaimana? Senang, atau bahkan aneh?! Senang karena absen kembali. Dan aneh karena ini kembali, diantarkan oleh seseorang yang misterius.
Absen dan Jurnal itu hilang dengan misterius. Tanpa jejak hampir satu minggu. Lalu kembali secara tiba-tiba dengan pengantar yang misterius.
Ada apa ini?
Kalau boleh aku urutkan banyak kejadian aneh, sejak awal aku masuk kelas baru ini.
Awal masuk kelas ini, Saat pembagian buku, aku yang saat itu membagikan buku untuk teman-teman satu kelas. Secara khusus memisahkan buku untukku di meja. Saat selesai membagikan buku teman-teman satu kelas, aku kembali ke mejaku. Dan buku-bukuku itu….. TIDAK ADA! Sama sekali tidak ada! Satupun yang tersisa! Aku pun bertanya ke teman-temanku. Tidak ada! Tidak ada yang mengaku mengetahui atau melihatnya. Bukan hanya anak-anak perempuan yang ikut mencari buku-bukuku, tapi anak laki-laki di kelasku pun ikut repot mencari, tapi TIDAK ADA! Dengan putus asa aku merelakannya. Dan tidak lama Absen dan jurnal hilang lalu kembali dengan tiba-tiba.
Ya Tuhan…. Ada apa ini sebenarnya?
Apakah sebenarnya ada orang yang sengaja menyembunyikannya..?
Atau apa..???
Ah…. Sudahlah tidak baik berburuk sangka.
Aku hanya bisa bersyukur atas semua yang terjadi.
Itu bisa jadi tolak ukur dan pembelajaran untuk bagaimana aku bertanggung jawab, dan siap menghadapi apapun resiko atas apa yang aku lakukan.

Yang pasti aku mau berterimakasih kepada siapapun yang telah mengantarkan Absen dan Jurnal itu.
Siapapun kamu, terimakasih banyak ya! :)