Aneh (Jurnal dan Abesn itu kembali)


Aku masih ingat betul, tanggal 4 Agustus kemarin, hari pertama masuk sekolah setelah libur tiga hari menjelang ramadhan. Saat masuk aku dibuat kewalahan karena absen yang tertinggal pada hari sabtu di sekolah, TIDAK ADA! Aneh memang! Aku ingat saat aku kelas XI (Sebelas) dulu, sekertaris kelasku juga pernah tidak sengaja meninggalkan Absensi dan Jurnal di kelas, dan tidak hilang! Mengapa ini hilang? Tidak ada jejak sama sekali? Mati-matian aku mencarinya. Aku tidak peduli harus naik-turun tangga, lari-lari sana kemari, padahal saat itu aku sedang berpuasa, aku sama sekali tidak peduli! Yang aku pikirkan bagaimana cara bisa menemukan absen dan jurnal itu, atau paling tidak kalau memang tidak ketemu, aku bisa mendapatkannya yang baru. Saat itu juga aku sudah siap dimarahi bahkan dihukum oleh wali kelas ku. Ini adalah resiko yang harus aku terima karena kecerobohanku, tapi Alhamdulillah semua itu tidak terjadi. Wali kelasku hanya bertanya kebingungan bagaimana itu bisa terjadi? Aku jelaskan sejujur-jujurnya. Tidak lupa aku selipkan ‘Kata Maaf’ atas kecerobohanku.
Setelah itu aku menghadap beberapa guru sampai akhirnya mendapatkan, buku Jurnal. Ya! Walaupun hanya Jurnal yang aku dapat, karena persediaan buku absen sudah habis, tidak apa-apa hanya jurnal yang ku dapat, itu masih lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Kekagetan ku memuncak saat aku bertanya
“Kapan Pak, saya dapet absen itu?” Tanyaku pada Pak Ayub.
“Nanti pesen dulu” Jawabnya
“Paling lama kapan, Pak?” Tanyaku lagi.
“Ya paling satu semester” Jawabnya.

APA?! Satu semester, ini baru bulan Agustus, empat bulan  lagi baru aku dapatkan absen?! Lama bangetttt!!!! Gerutuku kaget.
Sudahlah…. Syukuri saja ini dulu, lagi pula aku harus masuk kelas. Aku sudah ketinggalan pelajaran Sejarah. Aku pun masuk kelas. Aku masuk kelas dengan perasaan belum seutuhnya lega. Aku dan Indah teman sebangkuku sekaligus partnerku sebagai sekertaris, harus memutar otak bagaimana kita dapat absen. Aku dan Indah sempat ada Ide untuk beli absen di toko buku atau apalah. Tapi ternyata absen itu tidak ada disana. Tapi bukan berarti aku kehilangan akal, aku pun membuat absen di Microsoft Excel. Itu pun sudah jadi.
Selesai!!! Tugasku jadi sekertaris sudah tidak lagi sangat berat. Aku sudah punya absen darurat  hehe.
Besok harinya….. Bel tanda masuk sudah berdering, tapi aku belum mengambil box file. Aku dan Indah pun kebawah, keruangan wali kelasku untuk mengambil box berisi jurnal dan perlengkapan kelas kami.
Sesampainya dikelas…. Aku dan Indah dikejutkan dengan ada nya Jurnal dan Absen kami yang dulu. Jurnal dan Absen Yang membuatku hampir gila, karena kehilangannya!!! Absen dan Jurnal itu ada di mejaku! Aku dan Indah terkejut luar biasa!
“Erry, ini kok ada dari mana?” tanyaku kaget.
“Nggak tau, Fy. Tadi ada yang anterin ini” jawab Erry
“Ah? Siapa?” tanyaku bingung
“Engga tau!” jawab Erry.
Aku memegang absen dan jurnal itu dengan bingung. Entah harus bagaimana? Senang, atau bahkan aneh?! Senang karena absen kembali. Dan aneh karena ini kembali, diantarkan oleh seseorang yang misterius.
Absen dan Jurnal itu hilang dengan misterius. Tanpa jejak hampir satu minggu. Lalu kembali secara tiba-tiba dengan pengantar yang misterius.
Ada apa ini?
Kalau boleh aku urutkan banyak kejadian aneh, sejak awal aku masuk kelas baru ini.
Awal masuk kelas ini, Saat pembagian buku, aku yang saat itu membagikan buku untuk teman-teman satu kelas. Secara khusus memisahkan buku untukku di meja. Saat selesai membagikan buku teman-teman satu kelas, aku kembali ke mejaku. Dan buku-bukuku itu….. TIDAK ADA! Sama sekali tidak ada! Satupun yang tersisa! Aku pun bertanya ke teman-temanku. Tidak ada! Tidak ada yang mengaku mengetahui atau melihatnya. Bukan hanya anak-anak perempuan yang ikut mencari buku-bukuku, tapi anak laki-laki di kelasku pun ikut repot mencari, tapi TIDAK ADA! Dengan putus asa aku merelakannya. Dan tidak lama Absen dan jurnal hilang lalu kembali dengan tiba-tiba.
Ya Tuhan…. Ada apa ini sebenarnya?
Apakah sebenarnya ada orang yang sengaja menyembunyikannya..?
Atau apa..???
Ah…. Sudahlah tidak baik berburuk sangka.
Aku hanya bisa bersyukur atas semua yang terjadi.
Itu bisa jadi tolak ukur dan pembelajaran untuk bagaimana aku bertanggung jawab, dan siap menghadapi apapun resiko atas apa yang aku lakukan.

Yang pasti aku mau berterimakasih kepada siapapun yang telah mengantarkan Absen dan Jurnal itu.
Siapapun kamu, terimakasih banyak ya! :)

0 komentar: